28 Ramadhan 1433 H, ah indah sekali rasanya setiap
momen-momen di bulan Ramadhan. Di bulan mana lagi ketika semua suasana
tiba-tiba menjadi begitu Islami (walaupun berharap setiap saat syari’at Allah selalu tegak di seluruh muka bumi ini). Program TV dipenuhi acara-acara Islami,
masjid-masjid dipenuhi jama’ah, keluarga berkumpul bersama dalam sahur dan
ifthor, rumah-rumah serasa tenteram karena tilawah, fakir miskin berbahagia
karena banyaknya bakti sosial, serta berbagai hal yang begitu indah yang tak sempat
terangkai di tulisan ini. Ramadhan memang selalu istimewa, paling dinanti, dan
paling dihormati.
Insya Allah, besok hari terakhir umat Islam berpuasa. Yuk,
kita tengok target awal yang telah dirancang jauh sebelum Ramadhan datang.
Khatam Qur’an, hafalan surah, sholat sunnah rawatib, tahajjud, dhuha, tarawih,
sedekah, indaaaaahhhh dan sempurna sekali target ini. Lalu, apa yang terjadi
sekarang? Sudahkah semuanya terpenuhi? Allah tetap menanti komitmen-komitmen
itu. Lihatlah, berapa banyak dari target itu yang sukses 100%? Ah, malunyaa
membiarkan tamu terhormat ini pergi begitu saja tanpa kesan sedikitpun. Rencana
khatam Qur’an 1 juz mungkin pada akhirnya menjadi tergesa-gesa karena
kebanyakan tidur di siang hari, hafalan surah entah baru sampai mana karena
panasnya siang hari membuat kita membuat-buat alasan untuk bermalas-malasan, sholat-sholat
sunnah mungkin sering tertinggal karena menganggapnya remeh, padahal pahala
sunnah di bulan Ramadhan sama dengan pahala ibadah wajib di luar Ramadhan. Allah,
masih pantaskah kemudian meminta ampunan dan kasih sayangMu?
Tapi, begitulah Allah...
Selalu ada pintu untuk bertobat, selalu ada tempat di
sisiNya untuk terus meminta dan berdoa, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki
diri bahkan di detik-detik terakhir ini.
Bersyukurlah diri-diri yang memaksimalkan ibadahnya di bulan
suci ini, yang menjamu tamu mulia ini dengan sebaik-baik kemampuannya, iri pada
mereka yang selalu mampu bersimpuh, menangisi dosa-dosanya, mensyukuri setiap
nikmatnya.
Nasihat seorang ukhti melalui broadcast message,
RENUNGAN MALAM, aku lihat RAMADHAN dari kejauhan, lalu ku sapa ia: “Hendak kemana?”
Dengan lembut ia berkata: “Aku sebentar lagi harus pergi, mungkin jauh dan sangat lama. Tolong sampaikan pesanku tuk orang yang bernama MU’MIN bahwa SYAWAL kan tiba sebentar lagi. Ajakalah SABAR tuk menemani hari-hari dukana dan SYUKUR tuk menemani hari-hari cerahnya. Peluklah ISTIQOMAH saat dia kelelahan dalam perjalanan menuju TAQWA. Bersandarlah pada TAWADHU saat kesombongan menyerang. Mintalah nasehat pada ALQUR’AN dan ASSUNNAH di setiap masalah yang dihadapi.
Sampaikanlah pula salam dan terima kasihku untuknya karena dia telah menyambutu dengan suka cita. Kelak kan kusambut dia di SURGA dari pintu AR-RAYAN.
“Selamat meraih pahala terbaik pada detik-detik terakhir Ramadhan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Share each other to be better guys!!!